BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa adalah sebagai media komunikasi yang dapat digunakan secara lisan dan tertulis. Oleh karena itu bahasa media komunikasi memegang peranan sangat penting.
Tarigan (1986:14) mengatakan bahwa bahasa yang tersimpan dalam pikiran seseorang dapat terwujud melalui perantara ujaran (lisan atau tulisan).
Komunikasi yang baik dapat dicapai lewat pengajaran bahawa yang mempunyai empat urutan-urutan keterampilan yang harus dikuasai seorang pembelajar bahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis.
Menurut Taylor : ada 3 aspek bahasa yang perlu dipelajari dan dikuasai secara bersamaan yaitu aspek bunyi atau ujaran, aspek kosakata dan aspek tata bahasa atau struktur (Su’udi, 1990 : 39).
Dari empat keterampilan berbahasa tersebut dapat dilihat keterampilan mana yang dibutuhkan untuk komunikasi lisan dan keterampilan mana yang harus dikuasai untuk komunikasi tertulis.
Agar siswa dapat menggunakan bahasa yang dipelajari untuk berkomunikasi secara lisan dengan baik, maka siswa dituntut dapat menerima pesan dari orang lain dan dapat menyampaikan pesan tersebut kepada pihak lain tanpa mengalami kesulitan dalam berbicara.
Salah satu usaha untuk mencapai keterampilan menyimak dan berbicara adalah dengan melatih siswa menangkap/memahami isi wacana tertulis/lisan yang kemudian dilanjutkan dengan melatih siswa untuk menerangkan ide pokok pikirannya dalam berbicara yang disebut sebagai kemampuan reseptif dan kemampuan produktif.
Kebisaan seseorang berpikir logis akan sangat membantu dalam pembelajaran bahasa. Sudarwoto mengatakan (1998 : 4) bahwa siswa yang terbiasa berpikir logis akan mengekspresikan pikirannya dengan menyusun kalimat secara tidak sembarangan saja, dia akan berhati-hati dalam menggunakan kata kerja, kata depan, kata sambung, dalam menyusun kalimat dan dalam menyusun paragraphnya ide pokoknya.
B. Identifikasi Masalah
Pada umumnya siswa MI Negeri Sukawangi Kecamatan Lemahsugih Kabupaten Majalengka banyak mengalami masalah yang sama yaitu kesulitan dalam mengungkapkan kembali isi wacana dengan menggunakan kalimat sendiri secara lisan. Hal inilah yang mendorong penulis untuk mengadakan penelitian dan mencarai jalan keluarnya, agar dapat bermanfaat bagi peningkatan proses belajar mengajar Bahasa dan Sastra Indonesia.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, peneliti merumuskan permasalah sebagai berikut :
“Bagaimana cara mengatasi kesulitan siswa dalam mengungkapkan kembali isi wacana dengan menggunakan kalimat sendiri secara lisan”
Untuk mendukung penelitian ini, perlu diketahui ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar penelitian dapat terarah sesuai dengan sasaran yaitu :
1. Apakah materi wacana yang dipilih menarik bagi siswa ?
2. Adakah bagian-bagian wacana yang sulit dipahami oleh Siswa ?
3. Apakah wacana tersebut mempunyai nilai terapan/manfaat yang tinggi ?
C. Tujuan Penelitian
1. Menemukan cara mengatasi kesulitan siswa dalam mengungkapkan kembali isi wacana dengan menggunakan kalimat sendiri secara lisan.
2. Memilih materi wacana yang menarik bagi siswa.
3. Mengetahui bagian-bagian wacana yang sulit dipahami siswa.
4. Mengetahui nilai terapan yang ada pada wacana.
5. Membantu siswa memperkaya kosakata, keterampilan dalam meringkas, merangkum secara urut dan menceritakan kembali isi wacana tanpa kesulitan dalam penyampaian kepada orang lain.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa :
a. Dapat meningkatkan keterampilan menceritakan kembali isi wacana secara lisan.
b. Dapat memperkaya kosakata.
c. Meningkatkan keterampilan menyimak wacana,
d. Memiliki kepercayaan diri dengan menggunakan kemampuan berbicara lebih baik dan sistematis.
e. Dapat menyadarkan akan pentingnya peran membaca dan berbicara sebagai media untuk menghubungkan cara berpikir.
f. Dapat menumbuhkan motivasi pentingnya membaca sebagai sarana memperkaya informasi dan pengetahuan.
2. Bagi Guru :
Dapat memperbaiki dan meningkatkan cara mengajar yang sangat berpengaruh pada mutu tamatan.
3. Bagi Sekolah :
Dapat melakukan inovasi pendidikan dan pengajaran yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
F. Hipotesa
Hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah kesulitan dalam mengungkapkan kembali isi wacana secara lisan dapat diatasi dengan pelatihan pemahaman siswa terhadap isi wacana
download secara full di Salah satu usaha untuk mencapai keterampilan menyimak dan berbicara adalah dengan melatih siswa menangkap/memahami isi wacana tertulis/lisan yang kemudian dilanjutkan dengan melatih siswa untuk menerangkan ide pokok pikirannya dalam berbicara yang disebut sebagai kemampuan reseptif dan kemampuan produktif.
Kebisaan seseorang berpikir logis akan sangat membantu dalam pembelajaran bahasa. Sudarwoto mengatakan (1998 : 4) bahwa siswa yang terbiasa berpikir logis akan mengekspresikan pikirannya dengan menyusun kalimat secara tidak sembarangan saja, dia akan berhati-hati dalam menggunakan kata kerja, kata depan, kata sambung, dalam menyusun kalimat dan dalam menyusun paragraphnya ide pokoknya.
B. Identifikasi Masalah
Pada umumnya siswa MI Negeri Sukawangi Kecamatan Lemahsugih Kabupaten Majalengka banyak mengalami masalah yang sama yaitu kesulitan dalam mengungkapkan kembali isi wacana dengan menggunakan kalimat sendiri secara lisan. Hal inilah yang mendorong penulis untuk mengadakan penelitian dan mencarai jalan keluarnya, agar dapat bermanfaat bagi peningkatan proses belajar mengajar Bahasa dan Sastra Indonesia.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, peneliti merumuskan permasalah sebagai berikut :
“Bagaimana cara mengatasi kesulitan siswa dalam mengungkapkan kembali isi wacana dengan menggunakan kalimat sendiri secara lisan”
Untuk mendukung penelitian ini, perlu diketahui ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar penelitian dapat terarah sesuai dengan sasaran yaitu :
1. Apakah materi wacana yang dipilih menarik bagi siswa ?
2. Adakah bagian-bagian wacana yang sulit dipahami oleh Siswa ?
3. Apakah wacana tersebut mempunyai nilai terapan/manfaat yang tinggi ?
C. Tujuan Penelitian
1. Menemukan cara mengatasi kesulitan siswa dalam mengungkapkan kembali isi wacana dengan menggunakan kalimat sendiri secara lisan.
2. Memilih materi wacana yang menarik bagi siswa.
3. Mengetahui bagian-bagian wacana yang sulit dipahami siswa.
4. Mengetahui nilai terapan yang ada pada wacana.
5. Membantu siswa memperkaya kosakata, keterampilan dalam meringkas, merangkum secara urut dan menceritakan kembali isi wacana tanpa kesulitan dalam penyampaian kepada orang lain.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa :
a. Dapat meningkatkan keterampilan menceritakan kembali isi wacana secara lisan.
b. Dapat memperkaya kosakata.
c. Meningkatkan keterampilan menyimak wacana,
d. Memiliki kepercayaan diri dengan menggunakan kemampuan berbicara lebih baik dan sistematis.
e. Dapat menyadarkan akan pentingnya peran membaca dan berbicara sebagai media untuk menghubungkan cara berpikir.
f. Dapat menumbuhkan motivasi pentingnya membaca sebagai sarana memperkaya informasi dan pengetahuan.
2. Bagi Guru :
Dapat memperbaiki dan meningkatkan cara mengajar yang sangat berpengaruh pada mutu tamatan.
3. Bagi Sekolah :
Dapat melakukan inovasi pendidikan dan pengajaran yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
F. Hipotesa
Hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah kesulitan dalam mengungkapkan kembali isi wacana secara lisan dapat diatasi dengan pelatihan pemahaman siswa terhadap isi wacana
untuk mendapatkan PTK lengkap silahkan download disini
1.20.2012
PEMBELAJARAN MENGUNGKAPKAN KEMBALI ISI WACANA DENGAN MENGGUNAKAN KALIMAT SENDIRI SECARA LISAN PADA SISWA KELAS VI MI NEGERI SUKAWANGI KECAMATAN LEMAHSUGIHKABUPATEN MAJALENGKA
02:20
Unknown
No comments
0 comments:
Post a Comment